Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

MAAFKAN AKU, DIRIKU

 Teruntuk aku, terimakasih telah meyakinkan diri untuk bisa  Selalu mencoba bahagia, meski luka membuat lara  Teruntuk aku, terimakasih telah terlihat tegar  Aku tahu, ada banyak resah yang tak mampu diungkapkan lewat kata  Memberi ruang sempit tanpa suara  Teruntuk diriku Maafkan aku telah membuat kecewa  Aku berjanji akan membuatmu lebih bahagia  Hingga lupa jika pernah terluka 

Tulisan tak Berujung

Sunyi ku lain Maya, sekaligus nyata Bolehkah aku bersuara? Memang, aku terlalu minim kosakata, terlebih buta aksara Langkah mu tetap sama, tapi ada janggal yang berbeda Raga mu terdiam Tapi tidak dengan akal dan rasa Hati ku cemas bertanya-tanya, apa hati Tuan sudah ber-puan? Dengarkanlah,, Perihal mengejar rasa yang tidak tepat waktu membuat resah Atau.. Menciptakan rasa, tapi ujung-ujungnya salah Bergulat dengan pemikiran pun hanya mengundang asa Terlambatku jadikan sesal Mungkinkah Tuan lelah? Lantas patah? Tak apa sudahi saja Tapi tolong, jangan pernah berubah.

Puisi tak Berdiksi

Pada angin yang beriak pada daun Aku ingin berbisik disela gemerisik Menepis sunyi sepi yang selama ini menghinggapi Lantas bertanya dengan sengaja, pada senja yang mengeja Katanya, kita itu hujan gerimis yang tak ayal romantis Nyatanya, kita hanyalah sebuah puisi tak berdiksi, yang tak lain basi nllarza_

Kelinci Patah Hati

                                                                                              Aku kelinci buruk rupa Bulu-bulu gelap tak jelas bentuknya Tak ada manusia yang menyukaiku    Pun dengan kelinci lainnya Semesta pun enggan untuk berpihak Tapi langkahku, tetap tegap untuk berpijak Tangkas, meski patah-patah Melompat, melintasi lembah Menyusuri berkelok-kelok sungai Sampai akhirnya, aku bertemu Tuan Kelinci tampan nan rupawan Betapa dunia sangat mencintai Tuan Tak terkecuali aku Senyumnya sungguh menarik perhatian Aku ingin mendekat Menatap lama binar mata kemilau miliknya Aku harap Tuan memandangku Sayang seribu sayang Aku tak pernah sampai di sisi Tuan Langkahku terhenti, pada kemilau lantai di ujung sungai ...