Balai Bifurkasi
Bila benar hati adalah tempat tinggal terbaik bagi perasaan
Mungkin kau tidak akan menemuinya di dalam diriku
Ia telah hancur berserakan
Tidak pantas untuk hanya sekedar singgah
Apalagi menjadi tujuan terakhir kau pulang
Tidak ada lagi ruang untuk kau huni
Sebab jutaan janji bermunculan menjelang pintu masuk
Riuh kenangan yang terbuka tanpa diketuk
Memunculkan sepotong wajah datang menelisik
Menyambut kehadiran siapa saja yang terasa mengusik
Tanpa perlu selidik
Puing-puingnya terlarung sepi
Serupa dendam yang menyala di malam yang kehilangan lentera
Menelan purnama di sekujur tubuh
Seumpama tirai kelabu yang menaungi kalbu
Sunyi dan begitu asing
Seolah tanpa raga, pikiran bergentayangan menuju perigi
Memanggil nama Tuan dengan penuh ambisi
Serak dan begitu basah
Membuat angan kehilangan gairah
Sejak Tuan tidak lagi mengenal pulang
Komentar
Posting Komentar