Benih Nostalgia

 Kita berada pada pijak yang sama 

Bumi berputar sesuai porosnya 

Mega bertukar rembulan sesuai detiknya 


Untukmu insan yang kurindu 

Syairku tak henti melantunkan sajakmu 

Pada sepi yang terus berderap

Menabur benih nostalgia 

Meniup sepenggal ingatan 


Membuat separuh asa melambung tinggi mencari belaian 

Menghadirkan harap hadirmu menyeruak ruang hening yang lama aku singgahi 

Menepis sunyi sepi yang selama ini menghinggapi 


Nostalgia, sungguh ku tak sanggup mengenalmu 

Aku ingin menangis supaya sang raja angkasa tahu 

Bahwa lelah, sesak menyelusup jiwaku 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balai Bifurkasi

Kelinci Patah Hati