Aku kelinci buruk rupa Bulu-bulu gelap tak jelas bentuknya Tak ada manusia yang menyukaiku Pun dengan kelinci lainnya Semesta pun enggan untuk berpihak Tapi langkahku, tetap tegap untuk berpijak Tangkas, meski patah-patah Melompat, melintasi lembah Menyusuri berkelok-kelok sungai Sampai akhirnya, aku bertemu Tuan Kelinci tampan nan rupawan Betapa dunia sangat mencintai Tuan Tak terkecuali aku Senyumnya sungguh menarik perhatian Aku ingin mendekat Menatap lama binar mata kemilau miliknya Aku harap Tuan memandangku Sayang seribu sayang Aku tak pernah sampai di sisi Tuan Langkahku terhenti, pada kemilau lantai di ujung sungai ...
Komentar
Posting Komentar